Penelitian ini mengevaluasi kemungkinan strategi Fixed-Mobile Convergence (FMC) dalam sektor telekomunikasi, khususnya mengingat peningkatan konsumsi data secara global yang signifikan. Berdasarkan laporan dari Ericsson Mobility dan analisis pasar, layanan FMC diharapkan bisa memberikan kontribusi sekitar 10-20% terhadap total pendapatan perusahaan-perusahaan telekomunikasi. Keberhasilan strategi ini di Eropa Barat dan potensi besar di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, menegaskan hal tersebut. Kajian ini dilakukan dengan metode deskriptif komparatif terhadap return saham pelaku FMC di Indonesia, sehingga bertujuan untuk membuktikan apakah peristiwa FMC dapat mempengaruhi dinamika pasar telekomunikasi di Indonesia dan memperkaya pemahaman investor tentang potensi FMC terhadap performa keuangan perusahaan telekomunikasi yang pada akhirnya dapat tercermin dalam kinerja saham perusahaan telekomunikasi di pasar. Pentingnya analisis perubahan return saham bagi investor terhadap operator FMC di Indonesia seperti XL, SmartFren, dan Telkomsel, baik sebelum maupun setelah peluncuran produk FMC, menjadi fokus khusus. Dalam hal ini, metode paired t-test digunakan untuk menilai perbedaan signifikan antara rata-rata dua sampel yang berpasangan.