Stabilitas keuangan perusahaan dipengaruhi oleh perkembangan industri fintech sehingga memerlukan pengawasan untuk mengelola risiko yang timbul. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas keuangan pada perusahaan fintech Peer-to-Peer lending di Indonesia. Variabel independen yang digunakan adalah jumlah P2P, SIZE, CTI, LTA, NON, EAR, dan NPL. Data yang digunakan berasal dari laporan statistik perusahaan fintech P2P lending yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan Indonesia dengan rentang waktu yang digunakan yaitu Mei 2021 hingga Maret 2024. Variabel dependen yang digunakan adalah Z-score Equity to Total Assets untuk mengukur stabilitas keuangan. Penelitian dilakukan pada perusahaan fintech Peer-to-Peer lending di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis OLS melalui uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Analisis regresi yang digunakan menunjukkan beberapa temuan signifikan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan keuangan perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa Rasio Biaya terhadap Pendapatan juga merupakan faktor penting, dimana rasio biaya perusahaan yang lebih tinggi dikaitkan dengan profitabilitas yang lebih rendah dan stabilitas keuangan yang lebih buruk. Temuan ini menyoroti pentingnya SIZE, CTI, LTA, dan EAR untuk stabilitas perusahaan fintech peer-topeer lending karena mereka berpotensi membuat sistem keuangan lebih stabil.