Studi ini menganalisis representasi perempuan dalam film horor Indonesia "Rumah Dara" dan mengkaji wacana yang mendukung pembentukan nilai-nilai misoginis. Isu latar belakangnya adalah ketidaksetaraan gender dalam masyarakat patriarki, di mana perempuan seringkali diposisikan sebagai subordinate. Misogini, yang termanifestasi dalam diskriminasi dan kekerasan, sering muncul dalam konteks sosial dan budaya yang merendahkan perempuan. Metode yang digunakan adalah Analisis Wacana Kritis Sarah Mills, meneliti interaksi bahasa, kekuasaan, dan ideologi dalam membentuk struktur representasi karakter perempuan. Penelitian ini menemukan bahwa karakter dalam film tidak hanya memainkan peran naratif, tetapi juga dipengaruhi oleh sudut pandang subjek cerita. Hal ini tercermin dalam adegan yang menggambarkan objektifikasi dan kekerasan terhadap perempuan, mencerminkan dominasi gender dan penindasan. Implikasi dari penelitian ini menyoroti peran media film dalam membentuk sikap anti-perempuan dalam masyarakat dan pentingnya analisis kritis dalam memahami representasi gender dalam media.
Kata Kunci: Representasi Perempuan, Misogini, Film Horor, Analisis Wacana Kritis, Sarah Mills.