Pengembangan teknologi informasi telah mengubah lanskap ekonomi di berbagai sektor, termasuk pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang menjadi entitas krusial dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Manajemen keuangan, terutama dalam konteks perpajakan, memerlukan solusi inovatif untuk mengoptimalkan operasional, dan aplikasi SIABDES Taxion hadir sebagai jawaban atas tantangan ini. Dalam konteks ini, pembangunan perangkat lunak berkualitas tinggi tidak hanya bergantung pada aspek teknis, tetapi juga pada manajemen yang efektif dan sumber daya manusia yang terampil. Dokumen Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak (SKPL) atau Software Requirement Specification (SRS) menjadi landasan penting dalam pengembangan perangkat lunak dengan memberikan kerangka kerja yang sistematis dan komprehensif. Pentingnya memastikan bahwa aplikasi perangkat lunak berfungsi sesuai harapan membawa fokus pada pengujian perangkat lunak. Pengujian integrasi, khususnya pengujian fungsionalitas, menjadi aspek kritis dalam memverifikasi kualitas aplikasi. Metode pengujian "blackbox", khususnya Equivalence Partitioning (EQP), menjadi penting dalam memastikan aplikasi memenuhi kebutuhan pengguna. Untuk memastikan efektivitas pengujian fungsionalitas, standar yang jelas diperlukan. Standar ISO 29119 memberikan panduan komprehensif untuk pengujian perangkat lunak, yang jika diadopsi dapat meningkatkan kualitas dan kehandalan aplikasi yang diuji. Penelitian ini mengeksplorasi penerapan Integration Testing menggunakan metode Blackbox Testing, terutama dalam konteks Equivalence Partitioning (EQP) pada aplikasi Siabdes-Taxion, dengan menggunakan standar ISO 29119 sebagai pedoman. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi kualitas fungsionalitas aplikasi dan memperoleh wawasan baru tentang efektivitas pengujian fungsionalitas serta kontribusi standar internasional dalam meningkatkan kualitas perangkat lunak.