Penyedia layanan logistik menghadapi banyak tantangan dalam mengelola armada kendaraan mereka secara efisien, termasuk kerusakan yang tidak direncanakan, jadwal pemeliharaan yang tidak optimal, dan kesulitan dalam berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Metode maintenance konvensional tanpa sistem, perawatan armada kendaraan biasanya diatur secara manual oleh staf perawatan atau pengelola armada. Informasi mengenai perawatan kendaraan, seperti jadwal maintenance, catatan perbaikan, dan histori servis, dicatat secara manual dalam buku atau lembar kerja. Pengembangan Vehicle Maintanance System ini menggunakan metode Agile dan juga Scrum sebagai kerangka bekerjanya. Pada tahap pengujian, Vehicle Maintanance System menggunakan white box testing untuk menguji fungsi-fungsi yang terdapat pada aplikasi.
Kata Kunci: Vehicle Maintenance System, Agile, Scrum, White Box.