Perkembangan teknologi informasi yang pesat membawa dampak signifikan pada media sosial, termasuk platform Twitter, yang sering disalahgunakan untuk tindak kejahatan seperti penyebaran pornografi. Penelitian ini berfokus pada analisis bukti digital terkait kejahatan pornografi di Twitter dengan menggunakan metode forensik statik dan framework NIST (National Institute of Standards and Technology) untuk komputer forensik, disesuaikan dengan alur penelitian peneliti. Proses penelitian melibatkan tools forensik FTK Imager dan Autopsy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode statik forensik efektif dengan tingkat akurasi 100% dalam mengungkap dan mengumpulkan barang bukti, termasuk file yang dihapus oleh terduga dengan akun Twitter @Kai_jon75364 pada perangkat laptopnya menggunakan metode penghapusan standar. Analisis mengidentifikasi file gambar yang dihapus dan mengembalikan data penting, seperti file foto yang awalnya berformat .jpeg dan diubah menjadi .png, serta beberapa file lain yang masih berada di folder Pictures. Penelitian ini juga mengevaluasi metode penghapusan lanjutan, termasuk Shift + Delete dan wipe, yang menunjukkan bahwa meskipun file yang dihapus dengan metode ini dapat dikenali, statik forensik tidak dapat memulihkannya secara efektif. Penelitian ini berhasil mengungkap asal gambar yang dimiliki oleh pelaku, menunjukkan bahwa beberapa gambar berasal dari screenshot internet, sementara yang lainnya awalnya berasal dari perangkat lain yang dipindahkan ke laptop terduga melalui perangkat eksternal. Penelitian ini mengungkap bahwa statik forensik memiliki keterbatasan dalam mendeteksi data yang yang di hapus dengan metode penghapusan lanjutan.
Kata Kunci: Statik forensik, Twitter, media sosial, bukti digital, digital forensik, NIST