PT XYZ merupakan salah satu industri manufaktur yang bergerak di bidang industri genting di Jatiwangi, Majalengka. Dalam proses produksi genting, jumlah pekerja di PT XYZ mengalami penurunan setiap tahunnya. Menurunnya jumlah tenaga kerja akan berdampak pada kemampuan perusahaan dalam memenuhi permintaaan pasar. Karena proses produksi rata-rata masih dilakukan secara manual, maka diberikan solusi yaitu melakukan otomatisasi. Otomatisasi yang dilakukan yaitu dengan membuat perancangan sistem integrasi conveyor yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan kekurangan tenaga kerja dalam perusahaan. Sistem ini diterapkan dalam proses inspeksi genting karena proses ini merupakan yang paling penting untuk menilai kualitas genting. Oleh karena itu, dilakukan perhitungan efektivitas dalam inspeksi genting pada kondisi awal dan kondisi usulan. Pada kondisi awal proses inspeksi genting masih dilakukan secara manual oleh operator manusia dengan penglihatan mata. Sedangkan pada kondisi usulan digunakan sistem integrasi conveyor dengan tiga kecepatan conveyor yang berbeda yaitu dengan kecepatan 420 rpm, 600 rpm, dan 750 rpm. Pada penelitian ini dilakukan perbandingan efektivitas pada kondisi awal dan kondisi usulan. Untuk mengetahui nilai efektivitas, digunakan metode Overall Equipement Effectiveness (OEE). Metode Overall Equipement Effectiveness (OEE) terdiri dari faktor availability rate, performance efficiency, dan quality rate. Nilai OEE yang dihasilkan yaitu pada kondisi awal sebesar 84%, dan pada kondisi usulan dengan kecepatan 420 rpm, 600 rpm, dan 750 rpm secara berturut-turut yaitu sebesar 41,17%, 42,62%, dan 41,78%. Selain itu, dilakukan juga perhitungan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan selama masa operasional mesin berjalan. Dalam perhitungan biaya digunakan metode Life Cycle Cost (LCC) yang terdiri dari biaya awal pembuatan alat, biaya operasional, dan biaya pemeliharaan. Hasil dari perbandingan nilai efektivitas dari perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan Life Cycle Cost (LCC) akan digunakan oleh pihak stakeholder dalam mengambil keputusan selanjutnya.