Abstrak: Kebaya, pakaian tradisional Indonesia, telah berevolusi dengan menggunakan kain lace dalam desainnya. Namun, metode pemotongan dan penjahitan secara tradisional dapat menghasilkan limbah kain sehingga berkontribusi terhadap degradasi lingkungan. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian mengusulkan metode "FRANGIPANI", sebuah pendekatan desain terstruktur yang bertujuan untuk meminimalkan limbah tekstil dan mendorong keberlanjutan dalam produksi Kebaya. Studi ini berupaya mengembangkan model Kebaya zero-waste yang memanfaatkan sisa lace, melestarikan makna budayanya sekaligus mengurangi dampak lingkungan. Untuk mengatasi tantangan tersebut, penelitian ini menggunakan metode “FRANGIPANI”, yaitu pendekatan terstruktur yang terdiri dari sepuluh tahapan sistematis dalam proses desain. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan organisasi dan implementasi dalam produksi Kebaya dengan tetap menghormati kekayaan warisan budaya Indonesia. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi sistem pra-produksi yang lebih efisien dan meminimalkan limbah tekstil. Berfokus pada praktik berkelanjutan, penelitian ini berupaya mengeksplorasi potensi untuk mendesain ulang Kebaya menjadi model zero-waste yang memanfaatkan sisa lace, sehingga melestarikan nilai artistiknya sekaligus mendorong keberlanjutan lingkungan.
Kata kunci: FRANGIPANI, Kebaya, Lace, Limbah, Zero Waste Pattern
Abstract: The Kebaya, a traditional Indonesian garment, has evolved to incorporate lace fabric in its design. However, the traditional methods of cutting and sewing may result in fabric waste, contributing to environmental degradation. To address this issue, research proposes the "FRANGIPANI" method, a structured approach to design that aims to minimize textile waste and promote sustainability in Kebaya production. The study seeks to develop a zero-waste model for Kebaya that utilizes leftover lace, preserving its cultural significance while reducing environmental impact. To address these challenges, this research employs the "FRANGIPANI" method, a structured approach that consists of ten systematic stages in the design process. This method aims to enhance organization and implementation in the production of Kebaya while respecting Indonesia's rich cultural heritage. The primary goal of this research is to identify a more efficient pre-production system that minimizes textile waste. By focusing on sustainable practices, the research seeks to explore the potential for redesigning Kebaya into a zero-waste model that utilizes leftover lace, thereby preserving its artistic value while promoting environmental sustainability.
Keywords: FRANGIPANI, Kebaya, Lace, Waste, Zero Waste Pattern