Tungkai bawah merupakan bagian yang sering mengalami cedera sebanyak 60% dari badan lain, dan menurut survei Riset Kesehatan Dasar (2018) 67,9% dari 92.976 orang yang mengalami cedera di Indonesia adalah cedera pada anggota gerak bawah, seperti paha, betis, telapak, dan jari kaki, Rehabilitasi kaki berfungsi untuk memulihkan kaki yang mengalami cedera benturan suatu benda yang menyebabkan pergerakan kaki mengalami kecacatan dalam bergerak, Knee Ankle Foot Orthosis (KAFO) merupakan salah satu alat bantu gerak yang mengoreksi anggota tubuh bawah pada manusia dari telapak kaki hingga lutut serta dapat menstabilkan otot kaki, beberapa keluhan pasien mengenai KAFO pada sistem penguncian KAFO yang kurang efektif dan memakan banyak waktu, bagian sabuk pergelanga kaki yang kurang mengunci serta efektifitas dalam perawatan sabuk KAFO yang sulit dan mudah lembab, penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan melalui wawancara dari para ahli Dokter Spesialis Rehabilitasi, perancangan desain menggunakan metode SCAMPER dengan mendesain ulang KAFO menggunakan gaya minimalis serta memaksimalkan sistem yang ada pada product existing dan sistem fitur lainnya untuk mengoptimalkan desain KAFO yang ergonomis secara kenyamanan agar rehabilitasi pasien dapat berjalan dengan maksimal selama berlangsung.