Media sosial kini menjadi tempat bertukar informasi dan media sosial saat ini sudah digunakan dan diakses oleh penyandang disabilitas Tuli yang ingin menunjukkan dan memperkenalkan diri mereka sebagai orang yang berkebutuhan khusus yang memiliki kemampuan dan kesamaan yang hampir sama dengan individu normal lainnya. Keberadaan penyadang disabilitas Tuli di Tiktok biasanya dapat dilihat dari bio profil yang mencantumkan kata “I’am Deaf” atau “Saya Tuli”. Akun Tiktok dengan username @scoyas_ merupakan teman Tuli yang memiliki followers 382,6 ribu. @scoyas_ membuat dan membagikan kontennya salah satunya untuk membagikan informasi mengenai bahasa isyarat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dan berapa besar pengaruh konten BISINDO @scoyas_ di Tiktok terhadap pemenuhan kebutuhan informasi BISINDO. Untuk mendukung penelitian teori uses and gratifications digunakan untuk melihat apakah konten @scoyas_ dapat memenuhi kebutuhan informasi bahasa isyarat Indonesia. Pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis data penelitian menggunakan Uji regresi linear sederhana, uji koefisien determinasi, uii hipotesis (uji T). Hasil uji regresi linear sederhana yang diperoleh yaitu setiap kenaikan satu satuan pada variabel konten BISINDO @scoyas_ maka akan meningkat juga variabel pemenuhan kebutuhan informasi bahasa isyarat Indonesia sebesar 0.487. Secara hasil uji hipotesis, terdapat Konten @scoyas_ berpengaruh secara signifikan terhadap pemenuhan kebutuhan informasi bahasa isyarat pada viewers Tiktok diterima dengan nilai 13.076 > 1.966. Hasil koefisien determinasi menunjukkan hasil besar pengaruh Konten BISINDO @scoyas_ di Tiktok terhadap pemenuhan kebutuhan informasi BISINDO sebesar 30,9% dan sisanya 69,1% diperngaruh oleh variabel lainnya yang tidak diteliti dan dibahas dalam penelitian ini. Sehingga berdasarkan hasil penelian tersebut menunjukka bahwa kelima asumsi teori uses and gratification diterima.