Sistem perbankan di Indonesia memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit yang merupakan aktivitas utama bagi bank dalam menghasilkan keuntungan dan sekaligus menjadi sumber risiko terbesar. Pertumbuhan ekonomi yang pesat telah memperkuat peran sektor perbankan sebagai pilar utama dalam mendukung aktivitas ekonomi, namun juga menghadirkan tantangan terhadap stabilitas dan pertumbuhan kredit. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh dari berbagai faktor, yaitu Non Performing Loan (NPL), Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Capital Adequacy Ratio (CAR), Gross Domestic Bruto (GDP), inflasi, dan BI Rate terhadap penyaluran kredit di bank BUMN konvensional selama periode 2016-2023. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi data panel, yang menggabungkan data time series dan cross-sectional. Data penelitian diperoleh dari laporan keuangan bank dan publikasi resmi lainnya yang dianalisis untuk memberikan wawasan mendalam mengenai kinerja keuangan bank dan faktor ekonomi makro mempengaruhi penyaluran kredit. Penelitian ini menemukan bahwa inflasi dan BI Rate memiliki pengaruh positif signifikan terhadap penyaluran kredit, sedangkan variabel lain seperti NPL, ROA, DER, CAR, dan GDP tidak berpengaruh signifikan. Namun, semua variabel independen bersama-sama memengaruhi penyaluran kredit secara simultan. Penelitian ini merekomendasikan agar bank memanfaatkan kondisi inflasi dan BI Rate yang menguntungkan untuk meningkatkan penyaluran kredit serta meningkatkan pengelolaan NPL dan ROA. Untuk nasabah perlu memperhatikan dampak inflasi dan BI Rate pada pinjaman mereka untuk membuat keputusan keuangan yang lebih bijaksana dan mengelola utang dengan lebih efektif.