Isu Kesehatan mental kian meningkat semenjak masa pandemi hingga pasca pandemi Covid-19. Pada era digital seperti sekarang ini informasi tentang isu Kesehatan mental sudah banyak di antara informasi di internet. Pengguna internet di Indonesia pada maret 2023 terhitung sebanyak 95,3% digunakan oleh perguruan tinggi (Admin, 2023 :1 ; Jayani, 2021 : 1). Dalam hal ini mahasiswa sudah banyak mengakses informasi dan sadar dengan permasalahan Kesehatan mental sehingga, memicu mereka untuk melakukan self-diagnose. Disisi lain, self-diagnose berdampak buruk untuk kesehatan mental (Maskanah, 2022 :7-8). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konsep diri self-diagnose mahasiswa prodi ilmu komunikasi, khususnya pada komponen konsep diri self-image dan self-esteem. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan data diambil melalui wawancara dan observasi langsung. Teori ini menggunakan teori konsep diri George Herbert Mead dengan menganalisis komponen citra diri dan penghargaan diri oleh Hurlock (Rezi, 2018 :85; Sobur, 2017 :440). Hasil menunjukkan konsep diri mahasiswa membuat mereka memiliki persepsi negatif terhadap diri sendiri. Self-diagnose anxiety juga mengubah perilaku mahasiswa secara signifikan. Sehingga, dapat disimpulkan konsep diri mahasiswa dalam penelitian ini self-diagnose anxiety membuat mereka memandang rendah diri mereka karena memiliki kekurangan dan merasa tidak mampu mengatasi kecemasan yang dialami hingga memicu rasa putus asa.
Kata kunci : Gangguan Kecemasan, Konsep Diri, Diagnosis Mandiri, Citra Diri, Penghargaan diri