Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat produksi dan produktivitas
kelapa tertinggi di dunia. Penggunaan kelapa di Indonesia sering kali digunakan
dalam pembuatan santan, baik dalam lingkup rumah tangga, industri kecil, maupun
besar. Untuk menghasilkan santan, diperlukan kelapa dalam bentuk parutan.
Parutan kelapa didapatkan dari kelapa yang telah diparut menggunakan mesin
parut. Mesin parut kelapa berfungsi untuk menghasilkan kelapa dalam bentuk
butiran-butiran kecil yang nantinya akan diekstrak untuk mendapatkan santan.
Penelitian ini menggunakan mesin parut kelapa yang ada di Telkom University,
yang menghasilkan parutan kelapa dengan santan yang memiliki reduksi cukup
besar, yaitu 56,25% dari berat daging kelapa sebelumnya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengurangi reduksi hasil santan agar hasilnya lebih optimal dengan
menggunakan metode Reverse Engineering dengan bantuan 3D Scanner. Hasil 3D
Scanner kemudian diolah menggunakan perangkat lunak Solid Edge yang berfungsi
untuk menampilkan desain 3D yang dapat dianalisis serta dilakukan perubahan
sesuai dengan tujuan penelitian. Setelah ditentukan perubahan yang perlu
dilakukan, langkah berikutnya adalah proses redesign. Proses redesign dilakukan
menggunakan Autodesk Fusion untuk merancang ulang parutan baru atau usulan.
Hasil modifikasi dari desain yang didapatkan dari 3D Scanner kemudian dibentuk
menjadi produk melalui proses manufaktur yang menghasilkan perubahan ukuran
pada gigi parutan, yaitu tinggi gigi 1,5 mm, lebar gigi 2,5 mm, dan jarak antar gigi
3,5 mm. Selanjutnya, dilakukan proses pengujian mesin dengan menggunakan
kelapa parut tanpa kulit sebanyak 5 buah dan kelapa parut dengan kulit sebanyak 5
buah, dengan penambahan air sebesar total 500 ml untuk mempermudah keluarnya
santan dari kelapa. Didapatkan hasil reduksi sebesar 28,33%, dengan perbedaan
27,92% dari hasil reduksi parutan sebelumnya. Dengan hasil reduksi sebesar
27,92%, produksi santan menjadi lebih optimal dibandingkan hasil sebelumnya.