Aplikasi Barbercome merupakan aplikasi mobile yang berfokus pada pengalaman pengguna dan bertujuan untuk mempermudah pengguna (customer, barberman, barbershop) dengan berbagai fitur yang disediakan. Tim Barbercome terdiri dari bagian IT dan stakeholder non-teknis (product owner, tim pemasaran, dan tim desain). Dikarenakan tim Barbercome mempunyai banyak stakeholder dan juga product owner dengan latar belakang non-teknis, dibutuhkan sesuatu yang dapat membantu mereka dalam memahami alur dari fitur dan aplikasi Barbercome. Untuk memastikan aplikasi memenuhi kebutuhan pengguna dan sesuai dengan keinginan product owner serta dapat dipahami oleh stakeholder non-teknis, penelitian ini mengadopsi metode pengujian Behavior-Driven Development (BDD). BDD merupakan metode yang berfokus pada deskripsi behaviour aplikasi dalam bahasa alami dan juga memungkinkan kolaborasi yang baik antara tim IT, product owner, tim pemasaran, dan tim desain dalam proses pengujian. Penelitian ini menggunakan Appium Cucumber sebagai alat pengujian aplikasi mobile Android dan iOS yang terintegrasi baik dengan framework Flutter, yang digunakan sebagai framework aplikasi Barbercome. Hasil pengujian BDD menggunakan Appium Cucumber pada aplikasi Barbercome menunjukkan 37 skenario passed dan 1 skenario failed. Failed yang dialami disebabkan oleh keterbatasan Appium dalam mengidentifikasi path elemen. Meskipun demikian, dengan melakukan update path secara berkala dan memastikan kesesuaian path dengan value elemen, pengujian dapat berjalan dengan sukses tanpa kendala. Hal tersebut menunjukkan bahwa implementasi BDD pada aplikasi Barbercome berhasil dengan baik.