ABSTRAK
Warisan Budaya Tak Benda, kapal Pinisi telah berlayar di Tana Beru, Bira, dan Batulicin di Kabupaten Bulukumba. Pinisi memiliki nilai sosial dan nilai budaya kerja sama yang tinggi, gotong royong, keindahan, dan penghargaan terhadap lingkungan. Kapal Pinisi telah menjadi simbol kebudayaan maritim Indonesia yang masih ada hingga saat ini. Dengan menggunakan desain font yang mengambil bentuk layar kapal Pinisi atau ukiran dengan motif Makassar sebagai inspirasi, desain font tersebut dapat mencerminkan kekayaan budaya maritim Indonesia yang ada di Makassar. Tipografi Latin akan membantu mencerminkan budaya Makassar.
Kata Kunci: Kapal Pinisi Makassar, Tipografi, Budaya Maritim, Desain budaya lokal.
ABSTRACT
The Intangible Cultural Heritage, the Pinisi ship, has sailed in Tana Beru, Bira, and Batulicin in Bulukumba Regency. The Pinisi embodies high social and cultural values, including cooperation, mutual assistance, beauty, and respect for the environment. The Pinisi ship has become a symbol of Indonesia's maritime culture that still exists today. By using a font design inspired by the shape of the Pinisi's sails or carvings with Makassar motifs, the design can reflect the richness of Indonesia's maritime culture present in Makassar. Latin typography will help to reflect Makassar's culture.
Keywords: Makassar Pinisi Ship, Typography, Maritime Culture, Local Cultural Design.