Air adalah sumber daya alam yang vital namun rentan terhadap pencemaran dan penurunan kualitas. Seiring dengan peningkatan populasi dan urbanisasi, tekanan terhadap air semakin besar, terutama dari limbah industri, rumah tangga, dan fasilitas umum seperti kantin. Jika tidak dikelola dengan baik, limbah ini dapat mencemari air dan merusak ekosistem. Salah satu solusi yang berkelanjutan adalah pemanfaatan batang pisang (Musa Paradisiaca) untuk menyaring polutan dari limbah. Batang pisang, yang kaya serat dan berpori, efektif dalam menyerap polutan dan memurnikan air, memberikan alternatif ramah lingkungan. Proyek ini mengintegrasikan teknologi Internet of Things (IoT) untuk memantau efektivitas batang pisang dalam mengolah limbah kantin. Dengan sensor pH, sensor TDS, Sensor suhu DS18B20 dan mikrokontroler ESP32, kualitas air dapat diukur secara real-time, memastikan kelayakan sebelum dialirkan ke lingkungan. Inovasi ini menawarkan pendekatan berkelanjutan yang mudah diterapkan, terutama di wilayah dengan akses terbatas ke teknologi canggih. Hasil penelitian diharapkan memberikan solusi efisien dan ramah lingkungan dalam pengelolaan limbah. Pengukuran air limbah kantin menggunakan sensor pH, TDS, dan suhu menunjukkan parameter kualitas air. pH 7,6 (sedikit asam), TDS 850 ppm (mendekati batas maksimal), suhu 32°C (sedikit tinggi). Perlu pemantauan berkala untuk mencegah dampak negatif pada lingkungan akibat polutan dan reaksi kimia di dalam air.