Aplikasi pada komputer memerlukan sumber daya dan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk mencegah serangan. Lingkungan di mana beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, isolasi menjadi sangat penting, dan komputer harus mengelola sumber daya secara efisien untuk aplikasi-aplikasi yang terisolasi tersebut. Teknologi virtualisasi menjawab kebutuhan ini dengan menyediakan sumber daya virtual, memungkinkan operasi komputer virtual tanpa memerlukan perangkat keras fisik tambahan. Pendekatan ini meningkatkan fleksibilitas, efisiensi, dan isolasi yang aman dalam mengelola sumber daya komputasi. Penelitian ini fokus dalam perbandingan performa antara pendekatan berbasis container dan berbasis unikernel dalam virtualisasi, khususnya pada Google Cloud Platform (GCP). Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap: uji umum dan uji khusus. uji umum melibatkan pengukuran image size dan boot time, yang keduanya merupakan faktor penting dalam mengoptimalkan kinerja sistem dan alokasi sumber daya. Uji khusus menilai kinerja sistem di bawah beban atau tekanan, dengan fokus pada utilisasi CPU dan memori melalui generating requests ke web server Nginx yang menggunakan alat benchmarking bernama wrk, yang mensimulasikan beberapa klien secara bersamaan untuk menciptakan beban kerja yang realistis. Hasil penelitian menunjukkan keunggulan signifikan dari pendekatan unikernel. Nginx image size dalam unikernel adalah sekitar 1 MB, membuatnya 57 kali lebih kecil dibandingkan dengan container. Selain itu, boot time unikernel 169 kali lebih cepat. Lebih lanjut, unikernel menunjukkan pemanfaatan CPU yang 22% lebih efisien dan efisiensi memori yang 0,6% lebih baik dibandingkan dengan container, yang menyoroti potensinya untuk peningkatan kinerja dalam kasus penggunaan tertentu.