Industri pertambangan bawah tanah dikenal memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan dan keselamatan para pekerja. Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini mengembangkan sistem Stasiun Internet of Things (IoT) yang menggunakan arsitektur Compressive Sensing untuk pemantauan kesehatan pekerja tambang. Sistem ini dirancang untuk memonitor parameter vital kesehatan seperti detak jantung, serta kondisi lingkungan seperti kadar gas karbon monoksida (CO) dan suhu area tambang secara real-time.
Komunikasi antar perangkat dilakukan melalui jaringan nirkabel LoRa yang memastikan data dari sensor-sensor dikirim ke pusat pemantauan secara efisien. Topologi yang digunakan adalah topologi jaringan star salah satu jenis topologi jaringan komputer di mana setiap perangkat (node) terhubung langsung ke satu perangkat pusat yang biasanya disebut hub atau switch. Dalam topologi ini, semua komunikasi antara perangkat harus melalui perangkat pusat tersebut. Topologi yang digunakan adalah topologi jaringan star salah satu jenis topologi jaringan komputer di mana setiap perangkat (node) terhubung langsung ke satu perangkat pusat yang biasanya disebut hub atau switch. Dalam topologi ini, semua komunikasi antara perangkat harus melalui perangkat pusat tersebut.
Metode thresholding digunakan dalam sistem ini untuk mengkategorikan data menjadi tiga kondisi: aman, waspada, dan bahaya. Fungsi threshold untuk kelembaban menetapkan bahwa tingkat kelembaban di bawah 30% atau di atas 90% diklasifikasikan sebagai 'bahaya', sedangkan kelembaban antara 30-40% atau 80-90% diklasifikasikan sebagai 'waspada', dan di luar kisaran tersebut dianggap 'aman'. Untuk kadar CO, nilai di bawah 9 ppm dianggap 'aman', antara 9 dan 24 ppm dianggap 'waspada', dan lebih dari 24 ppm dianggap 'bahaya'. Suhu di bawah 15°C diklasifikasikan sebagai 'waspada', antara 15-38°C sebagai 'aman', dan di atas 38°C sebagai 'bahaya'. Sementara itu, detak jantung yang lebih rendah dari 61 bpm dianggap 'waspada', antara 61 dan 100 bpm sebagai 'aman', dan di atas 100 bpm sebagai 'bahaya'. Pendekatan ini memastikan sistem dapat memberikan respons yang tepat berdasarkan data sensor yang diterima, sehingga memberikan perlindungan yang lebih baik bagi pekerja tambang, dan pengujian jaringan LoRa menunjukkan jangkauan komunikasi hingga 1,6 km di lingkungan terbuka (LOS) dan 1 km di lingkungan tertutup (NLOS), dengan kecepatan transmisi data yang stabil pada berbagai kondisi.
Uji coba menunjukkan bahwa sistem ini efektif dalam mengurangi risiko kecelakaan dan meningkatkan keselamatan serta produktivitas pekerja. Implementasi arsitektur Penginderaan Kompresif memungkinkan penghematan bandwidth dan energi, menjadikan sistem ini lebih efisien. Dengan adanya solusi ini, diharapkan dapat meningkatkan standar keselamatan di industri pertambangan bawah tanah dan memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan pekerja tambang.