Kemajuan teknologi dalam pendidikan terus berkembang, termasuk penggunaan virtual environment (VE) yang dianggap mampu meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, masih terdapat kekurangan penelitian yang secara empiris menguji efektivitas VE terhadap aspek fisiologis dan performance peserta didik. Berdasarkan fenomena tersebut, Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbedaan pengaruh pembelajaran berbasis virtual environment terhadap aspek fisiologis dan performance dibandingkan dengan media pembelajaran online learning course menggunakan metode experimental design untuk mengukur pengaruh VE. Eksperimen ini berfokus pada pembuatan VE menggunakan platform Millealab untuk mata kuliah literasi teknologi.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan dalam performance antara kelompok VE dan kelompok Non-VE. Rata-rata skor posttest kelompok VE adalah 79 (SD = 6,9), sementara kelompok Non-VE memiliki rata-rata skor 72,5 (SD = 9,2). Hasil uji ANOVA menunjukkan nilai 0,092, dengan Sig. > 0,05, yang mengindikasikan bahwa perbedaan tersebut tidak signifikan secara statistik. Namun, terdapat perbedaan signifikan pada respons fisiologis antara kelompok VE dan kelompok Non-VE, terutama pada interval waktu tertentu. Pada interval 5-10 menit setelah treatment diberikan, rata-rata peningkatan denyut jantung kelompok VE adalah 91 bpm, sedangkan kelompok Non-VE adalah 84 bpm. Hasil uji ANOVA menunjukkan nilai 0,036, dengan Sig. < 0,05. Pada interval 10-15 menit, rata-rata denyut jantung kelompok VE meningkat menjadi 92 bpm, sementara kelompok Non-VE tetap pada 83 bpm. Hasil uji ANOVA menunjukkan nilai 0,020, dengan Sig. < 0,05.
Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan lingkungan virtual dalam pembelajaran dapat memengaruhi respons fisiologis, ditandai dengan peningkatan denyut jantung. Meskipun tidak ditemukan perbedaan signifikan dalam performance akademik antara kelompok VE dan Non-VE, temuan ini memiliki implikasi penting dalam konteks pendidikan.