Dalam era perkembangan teknologi yang pesat, kebutuhan akan sistem informasi yang terintegrasi semakin mendesak, terutama dalam mendukung layanan publik dan interaksi masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk merancang dan mengimplementasikan sistem Smart Society di Kota Bandung yang dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan data masyarakat, mempercepat proses layanan publik, serta memberikan akses informasi yang lebih mudah bagi warga. Kerangka kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah Smart City Architecture Development Framework (SCADEF), yang dirancang khusus untuk pengembangan arsitektur kota pintar yang terintegrasi dan efisien.
Metodologi penelitian ini melibatkan beberapa tahap utama, yaitu analisis kebutuhan, perancangan arsitektur sistem, implementasi, dan pengujian sistem. Pada tahap awal, dilakukan analisis kesenjangan yang mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, seperti integrasi data yang belum optimal dan kebutuhan peningkatan keamanan informasi. Selanjutnya, perancangan arsitektur layanan dan teknologi informasi dilakukan untuk menciptakan solusi yang terintegrasi, mencakup sistem pelaporan kekerasan, layanan konseling keluarga, dan penyajian data terpilah gender dan anak. Pengujian sistem menunjukkan bahwa rancangan yang dikembangkan telah memenuhi kebutuhan fungsional dan non-fungsional yang ditetapkan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan sistem Smart Society mampu meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan layanan publik di Kota Bandung. Evaluasi yang dilakukan menegaskan bahwa arsitektur yang dihasilkan dapat diintegrasikan dengan sistem lain yang sudah ada, sehingga memungkinkan adanya pengembangan lebih lanjut. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengembangan sistem Smart Society di kota-kota lain dan memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas layanan publik berbasis teknologi di Indonesia.
Kata Kunci: Smart Society, arsitektur enterprise, Smart City Architecture Development Framework (SCADEF), layanan publik, kota pintar