Rumah Sakit XYZ telah menerapkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) sejak tahun 2014 untuk mendukung pengelolaan Rekam Medis Elektronik (RME). Namun, unit rekam medis masih menghadapi berbagai kendala teknologi informasi, termasuk permasalahan pada software, hardware, dan sumber daya manusia. Kendala tersebut berdampak signifikan terhadap operasional, seperti terjadinya double register, data pasien yang tidak muncul, peningkatan waktu tunggu pasien, serta hambatan dalam administrasi dan pengelolaan data. Kondisi ini tidak sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan mengenai RME, yang mewajibkan informasi kesehatan pasien lengkap, akurat, dan terintegrasi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan analisis risiko menggunakan metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA). FMEA adalah teknik analisis yang bertujuan memberikan pembobotan terhadap potensi kegagalan berdasarkan nilai Risk Priority Number (RPN), yang dihitung dari tingka