Strategi digital dimanfaatkan oleh PT. Bobobox Mitra Indonesia untuk meningkatkan kinerja operasionalnya dengan membuat Teknologi baru yaitu, Teknologi Self Checkin yang dirilis pada quartal pertama 2024. Kesiapan dan penerimaan teknologi akan mempengaruhi keberhasilan implementasi teknologi tersebut. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui penerimaan Teknologi Self Checkin dengan memahami faktor – faktor yang mempengaruhi niat pengguna atau use intention (UI) Teknologi Self Checkin dengan metode Technology Readiness Acceptance Model (TRAM). TRAM merupakan gabungan metode Technology Readiness Index (TRI) dengan pengukuran kemanfaatan dan kemudahan penggunaan pada Technology Acceptance Model (TAM). Terdapat beberapa variabel pada model TRAM, yaitu: optimism (OPT), innovativeness (INN), insecurity (INS), discomfort (DIS), perceived easy of use (PEU), perceived usefulness (PU), dan use intention (UI).
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan penyebaran kuesioner. Kuesioner disebarkan secara daring kepada responden yang pernah minimal satu kali kunjungan ke Bobobox selama Bulan Mei – September 2024. Peneliti berhasil mendapatkan 430 responden. Data responden tersebut diolah dengan menggunakan Aplikasi SmartPLS. Aplikasi SmartPLS digunakan untuk uji model pengukuran (Outer Model), uji model Struktural (Inner Model), dan uji hipotesa.
Hasil temuan penelitian ini adalah 8 dari 11 hipotesa diterima. OPT mempengaruhi positif secara signifikan terhadap PEU dan PU. Sementara, hanya INN mempengaruhi positif secara signifikan terhadap PU. DIS tidak memiliki pengaruh negatif terhadap PEU dan PU. Tetapi, INS mempengaruhi negatif secara signifikan terhadap PEU dan PU. PEU mempengaruhi positif secara signifikan terhadap PU. PEU dan PU mempengaruhi positif secara signifikan terhadap UI.
Kesimpulan penelitian ini adalah use intention pengguna dalam menggunakan Teknologi Self Checkin dipengaruhi oleh optimism, innovativeness, insecurity, discomfort, perceived easy of use, perceived usefulness. Temuan ini mendukung pengadopsian Teknologi Self Checkin untuk meningkatkan kinerja operasional. Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan baru dalam implementasi teknologi dengan pendekatan metode TRAM di bidang sektor layanan penginapan perhotelan (hospitality). Studi lanjutan ialah perlu mengetahui pengalaman pengguna ketika menggunakan Teknologi Self Checkin dengan melakukan pengujian usabillity pada Teknologi Self Checkin. Uji usability perlu dilakukan untuk mengetahui nilai usability. Nilai usability yang baik akan berdampak pada kemudahan menggunakan teknologi tersebut. Kemudahan menggunakan teknologi merupakan faktor yang mempengaruhi niat penggunaan (Use Intention) teknologi tersebut.