Pentingnya pemantauan kadar kolesterol darah secara rutin sebagai upaya pencegahan penyakit
kardiovaskular, yang merupakan penyebab utama kematian global. Metode konvensional untuk
mengukur kadar kolesterol sering kali memerlukan pengambilan sampel darah yang tidak nyaman dan
memakan biaya. Oleh karena itu, pengembangan alat deteksi non-invasif menjadi penting untuk
mempermudah pemantauan secara berkala tanpa perlu melakukan tusukan jarum. Dalam konteks ini,
teknologi Internet of Things (IoT) menawarkan solusi yang menarik dengan memanfaatkan sensor
optik yang dapat mengukur kadar kolesterol langsung dari permukaan kulit. Alat deteksi yang
dirancang menggunakan mikrokontroler Arduino Uno ini diharapkan dapat memberikan alternatif
yang lebih mudah, cepat, dan nyaman bagi pengguna dalam memantau kesehatan mereka.
Berdasarkan hasil pengujian, rata-rata error sebesar 4,5% dan akurasi 95,5%, yang menandakan
kinerja perangkat dalam pengukuran kolesterol tergolong baik. Untuk sampel dengan tingkat
kolesterol normal sebanyak 7 sample (di bawah 200 mg/dl), rata-rata error pengukuran adalah 4,7%
dengan akurasi 95,3%. Sebaliknya, pada sampel dengan tingkat kolesterol tinggi sebanyak 3 sample
(200 mg/dl atau lebih), rata-rata error menjadi 3,5% dan akurasi menjadi 96,5%. Selain itu, hasil
validasi dengan 100 sampel mengonfirmasi bahwa 100% pengukuran sesuai dengan nilai yang
diharapkan, yang menunjukan kinerja Device 1 sesuai dengan harapan dalam mengirimkan data ke
aplikasi Blynk.
Kata Kunci : Arduino, MAX30102, Blynk, IoT