KBPDI atau komunitas borderline personality disorder Indonesia merupakan sebuah komunitas kesehatan mental yang berbasis online dan berisikan anggota dari berbagai daerah di Indonesia. KBPDI menaungi para penyintas borderline personality disorder dengan rentang usia, latar belakang budaya dan agama yang berbeda. Sehingga hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi humas dan pengurusnya untuk menjaga kestabilan komunikasi di dalamnya. Terdapat pesan yang dapat menimbulkan kecemasan yang dikirimkan oleh anggota kepada anggota lainnya. Sehingga menjadi sebuah permasalahan yang perlu diteliti. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data aplikasi software Nvivo 12 Plus. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya, budaya komunikasi yang dimiliki oleh komunitas KBPDI adalah membentuk illness perception dilingkungan komunitas, merepresentatifkan perasaan melalui simbol, melakukan pendekatan terhadap anggota, mempererat hubungan, merangkul. Sementara dalam implementasi humas di komunitas tersebut, digunakan langkah seperti tegas, menggunakan etika dalam berkomunikasi, pengertian, memberikan peringatan kepada anggota yang melanggar aturan dan terpercaya dalam penyebaran informasi.