GPT adalah model kecerdasan buatan yang dilatih untuk memahami dan menghasilkan teks yang sangat menyerupai bahasa manusia, sehingga mudah dipahami oleh siswa dan mampu menjawab pertanyaan dengan cepat dan relevan sesuai konteks yang diberikan. Berdasarkan survey dengan 36 siswa kelas 5 di SDN 009 Balikpapan, 61% siswa menyatakan mengalami kesulitan dalam menguasai tense, yang terutama disebabkan oleh kurangnya latihan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Sebanyak 83.3% siswa juga menyebutkan bahwa kurangnya latihan dan umpan balik menjadi kendala utama dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi efektivitas chatbot whatsapp berbasis GPT menggunakan metode waterfall, metodologi pengembangan mencakup tahapan Waterfall, meliputi perencanaan kebutuhan, desain, implementasi, eksperimen, dan evaluasi penerapan. Chatbot dikembangakan dengan dua jenis yaitu, menggunakan sistem prompt dan tanpa sistem prompt, dengan fungsi pemberian materi grammar (tense), latihan soal, dan evaluasi latihan soal. Evaluasi penggunaan chatbot melalui pre-test, post-test, dan kuesioner. Hasil analisis chatbot whatsapp berbasis GPT menunjukkan efektivitas yang signifikan dalam meningkatkan pemahaman materi grammar (tense) bagi pengguna. Hasil analisis untuk perbandingan antara chatbot dengan prinsip system prompt, menunjukkan bahwa responden merasa chatbot ini bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman pembelajaran mereka, yang menandakan chatbot ini efektif dalam mendukung tujuan pemberian materi grammar (tense), responden merasa chatbot ini mudah digunakan. Hal ini mengindikasikan bahwa antarmuka dan fitur chatbot dirancang dengan baik untuk mempermudah proses pembelajaran.