Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Kondisi ini ditandai dengan gangguan pertumbuhan akibat kekurangan gizi kronis, yang menyebabkan tinggi dan berat badan anak tidak sesuai standar. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, prevalensi stunting di Indonesia mencapai 21,6% pada tahun 2023, melebihi ambang batas yang ditetapkan WHO. Stunting tidak hanya berdampak pada kesehatan individu, tetapi juga memengaruhi pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan, dan memperbesar ketimpangan sosial. Salah satu wilayah yang menjadi perhatian adalah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang menempati urutan ke-11 dari 35 kabupaten/kota dalam kasus stunting. Upaya pemerintah Banyumas untuk menekan angka stunting dilakukan melalui program Generasi Berencana (GENRE) yang berfokus pada edukasi remaja mengenai pola makan dan hidup sehat.
Kurangnya kesadaran masyarakat terkait gizi seimbang menjadi salah satu penyebab utama Dalam konteks ini, orang tua dan calon orang tua, khususnya remaja, memiliki peran penting dalam memutus rantai stunting dengan memahami pola makan bergizi sejak dini.
Penelitian ini bertujuan merancang buku ilustrasi digital yang edukatif dan menarik bagi remaja untuk meningkatkan kesadaran tentang stunting serta pemanfaatan pangan lokal bergizi. Buku ini dirancang dengan memanfaatkan digitalisasi dan ilustrasi visual, mengingat penetrasi smartphone di kalangan remaja mencapai 98,2%. Melalui kolaborasi digitalisasi dan gambar ilustrasi, diharapkan informasi mengenai stunting dan pencegahannya dapat lebih mudah dipahami dan diingat oleh remaja. Buku ini akan didistribusikan melalui program GENRE dari BKKBN untuk mencapai target audiens yang diharapkan. Dengan demikian, buku ini diharapkan menjadi media efektif dalam mendukung upaya pencegahan stunting di Indonesia.
Kata kunci: Stunting, kekurangan gizi kronis, gizi seimbang, pangan lokal, Generasi Berencana (GENRE), buku ilustrasi digital, pencegahan stunting