Personal branding menjadi elemen penting bagi setiap orang, terutama aktor politik atau pejabat publik yang ingin dipandang baik oleh masyarakat. Dalam komunikasi politik di era digital, media sosial menjadi wadah yang efektif untuk memasarkan ide, gagasan, dan tindakan politik yang akan diketahui khalayak. Penelitian ini menganalisis personal branding Anies Baswedan melalui konten Instagram setelah tidak terlibat dalam kontestasi politik 2024. Dengan menggunakan konsep personal branding Peter Montoya, penelitian ini bertujuan memahami personal branding yang digunakan pasca momen kegagalan politik. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kualitatif dengan melakukan coding terhadap 17 konten Instagram @aniesbaswedan. Diketahui bahwa konsep yang mendominasi adalah konsep visibilitas, menunjukkan upaya konsisten untuk muncul aktif di depan publik pasca momen kegagalan politik dengan memanfaatkan berbagai kesempatan agar tetap relevan di dunia politik Indonesia. Serta, tidak terideinfitikasi nya konsep keteguhan menunjukkan bahwa strategi konten yang dianalisis tidak secara eksplisit mencerminkan upaya untuk mempertahankan nilai inti atau identitas personal brand secara konsisten. Penelitian ini membuktikan adanya batasan tertentu pada konsep personal branding Peter Montoya ketika diterapkan pada tokoh politik dalam momen kegagalan politik.