Pertumbuhan industri dan ekonomi yang pesat telah menimbulkan berbagai masalah lingkungan, termasuk bagi PT XYZ. Sebagai perusahaan coklat terkemuka di Indonesia, PT XYZ berusaha memperoleh penghargaan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Peringkat PROPER berdasarkan lima peringkat warna, yaitu Hitam, Merah, Biru, Hijau, dan Emas. Peringkat PROPER Hijau dan Emas dianggap sebagai prestasi tinggi dalam hal pengelolaan lingkungan, peringkat ini diberikan kepada perusahaan yang memiliki penilaian kinerja lebih dari kewajiban (beyond compliance). Sejak 2010 hingga 2024 PT XYZ mendapat peringkat Biru, dan saat ini fokus perusahaan adalah meningkatkan peringkat PROPER menjadi Hijau. Oleh karena itu perusahaan memprioritaskan kriteria PROPER Hijau sebagai indikator untuk mengukur kualitas kinerja lingkungan, akan tetapi PT XYZ belum memiliki sistem pengukuran kinerja yang spesifik sebagai strategi yang efektif untuk lolos screening Kandidat Hijau. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi sistem kinerja lingkungan perusahaan, dengan cara mengidentifikasi aspek lingkungan dan Key to Enviromental Performance Indicator (KEPI) yang relevan untuk meraih passing grade minimal peringkat Hijau. KEPI akan dibandingkan dengan kondisi aktual operasional perusahaan, kemudian dianalisa menggunakan metode deskriptif kuantitatif, IEPMS, AHP, dan Scoring System. Sehingga usulan langkah perbaikan dapat disusun sesuai kebutuhan, dan dapat memberikan perbaikan nyata untuk meningkatkan kinerja lingkungan. Mengingat banyaknya kriteria KEPI yang harus disesuaikan dengan kemampuan internal perusahaan, sehingga diperlukan simulasi perancangan untuk penentuan jumlah skor penilaian PROPER yang diperlukan untuk mencapai passing grade minimal Peringkat Hijau. Hasil rancangan ini akan disajikan dalam bentuk Dashboard simulasi Skor penilaian PROPER untuk mendukung pengambilan keputusan strategis.