Inflasi sering kali menjadi penyebab ketidakstabilan ekonomi di berbagai negara mendorong perlunya kajian mendalam mengenai dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi. Inflasi yang tinggi dapat menurunkan daya beli, meningkatkan biaya produksi, dan mengurangi investasi, sehingga berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh inflasi terhadap pertumbuhan ekonomi di 21 negara anggota APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) selama periode 2019 hingga 2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan data sekunder yang diperoleh dari sumber terpercaya seperti Trading Economics dan Bank Dunia. Analisis dilakukan menggunakan metode regresi data panel dengan pendekatan Common Effect, Fixed Effect, dan Random Effect untuk mengidentifikasi hubungan antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, sementara rasio pembentukan modal tetap bruto, pengeluaran pemerintah, dan keterbukaan perdagangan memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, rasio jumlah uang beredar terhadap GDP memiliki pengaruh negatif yang signifikan. Kata Kunci : Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi, APEC