Pertumbuhan penduduk yang pesat telah menyebabkan peningkatan signifikan dalam pembangunan perumahan, yang berakibat pada tingginya konsumsi energi di sektor bangunan dan meningkatkan emisi CO?. Dalam menghadapi tantangan ini, penerapan konsep smart building yang menekankan efisiensi energi dan pelestarian lingkungan menjadi sangat penting. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel konteks organisasi, lingkungan, dan individu terhadap tingkat kesadaran masyarakat tentang konsep smart building. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis inferensial serta desain penelitian cross-sectional. Analisis data dilakukan menggunakan teknik regresi berganda. Sampel penelitian terdiri dari 450 responden masyarakat Kota Samarinda, yang ditentukan menggunakan rumus Slovin Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel konteks organisasi, lingkungan, dan individu memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kesadaran masyarakat tentang smart building. Temuan ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor terkait dalam mendukung implementasi program smart building. Penelitian ini mengidentifikasi pentingnya peningkatan akses informasi dan knowledge sharing dalam mendukung implementasi smart building, terutama bagi kelompok usia muda yang mendominasi responden. Pemerintah diharapkan dapat memperkuat regulasi, menyediakan insentif bagi pengembang, serta meningkatkan edukasi melalui platform digital dan kurikulum pendidikan. Penelitian selanjutnya dapat mengeksplorasi faktor lain yang memengaruhi kesadaran smart building, seperti peran media dan strategi knowledge sharing yang lebih efektif.
Kata Kunci: individu, kesadaran masyarakat, konteks organisasi, lingkungan, smart building.