Kota Bandung sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat memegang peran strategis dalam bidang pemerintahan dan kesehatan. Seiring pesatnya pertumbuhan, kota ini dihadapkan pada tantangan kebijakan publik, terutama dalam menjamin kesejahteraan kesehatan masyarakat. Pemerintah Kota melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) melakukan kegiatan sosialisasi. Penelitian ini menggunakan Teori dari Hafied Cangara yang dikutip oleh Cita Martini yaitu tujuan komunikasi, sasaran komunikasi, pesan komunikasi, saluran komunikasi, dan pemantauan dan evaluasi data serta beberapa indikator. Paradigma yang digunakan adalah konstruktivisme dengan pendekatan kualitatif deskriptif, serta teknik pengumpulan data berupa observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil menunjukkan bahwa sosialisasi mengenai stunting sangat diperlukan karena hingga saat ini masih banyak masyarakat yang belum memiliki pemahaman yang memadai tentang apa itu stunting, penyebab terjadinya, serta bagaimana cara mencegah dan menanganinya. Ketidaktahuan ini mencakup pemahaman dasar mengenai definisi stunting sebagai kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam periode penting yaitu 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), mulai dari masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
Kata Kunci: Strategi Komunikasi, Public Relations, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Stunting