Industri tekstil memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, perusahaan ini juga menghadapi risiko kebangkrutan yang tinggi akibat fluktuasi ekonomi global, persaingan yang semakin ketat, dan efisiensi operasional yang rendah. Banyak perusahaan tekstil yang mengalami penurunan kinerja keuangan, dan menghentikan operasional mereka. Sehingga, perusahaan perlu melakukan analisis prediksi kebangkrutan agar manajemen perusahaan dapat mengambil langkah yang tepat untuk menghindari kondisi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Current Ratio (CR), Return on Asset (ROA), Debt to Asset Ratio (DAR), dan ukuran perusahaan terhadap prediksi kebangkrutan dengan menggunakan metode Altman Z-Score. Fokus penelitian ditujukan pada perusahaan tekstil dan garmen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2014–2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel yang merupakan gabungan dari data time series dan cross section. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, variabel CR, ROA, DAR, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap prediksi kebangkrutan. Secara parsial, CR dan ROA berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kebangkrutan. DAR berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kebangkrutan, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebangkrutan. Penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pihak manajemen perusahaan tekstil dalam merancang strategi keuangan yang lebih efektif agar terhindar dari potensi kebangkrutan. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat digunakan oleh investor dan analis pasar sebagai dasar pengambilan keputusan investasi.