Islamic boarding school merupakan sistem pendidikan berasrama yang mengintegrasikan pembelajaran agama Islam dengan pendidikan formal, umumnya memiliki siswa berusia 12–19 tahun yang berada pada masa perkembangan emosional. Ketidakmampuan beradaptasi di awal masuk, seperti yang terjadi di SMPIT Ihsanul Fikri Boarding School Putri, dapat memicu penurunan akademik dan perilaku menyimpang. Selain faktor psikososial, kondisi spasial turut memengaruhi kenyamanan dan produktivitas, antara lain rasio luas kamar yang tidak seimbang dengan jumlah penghuni, desain kelas yang belum sesuai dengan kebutuhan program peminatan dan perlunya perancangan interior yang mendukung perilaku positif dan kenyamanan siswa boarding school putri. Perancangan ini bertujuan menciptakan ruang belajar inspiratif dan hunian nyaman melalui pendekatan Human Behaviour untuk mendukung adaptasi, produktivitas, serta pembentukan karakter Islami siswa. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif melalui observasi, wawancara, kuesioner, dokumentasi, dan studi literatur. Ruang yang dirancang meliputi kamar asrama, ruang kelas, student lounge, laboratorium bahasa, laboratorium IPA, laboratorium komputer, dan perpustakaan. Solusi desain difokuskan pada efisiensi tata ruang, furnitur adaptif, pencahayaan dan penghawaan optimal, serta elemen visual inspiratif yang mendorong ketenangan, interaksi sosial, dan produktivitas. Hasil perancangan menunjukkan bahwa interior berbasis perilaku dapat meningkatkan kenyamanan, mendukung penyesuaian diri, dan memperkuat produktivitas belajar di lingkungan boarding school.