Aktivitas kerja seperti meeting formal, diskusi informal, hingga pekerjaan individu tidak sepenuhnya difasilitasi oleh desain interior hotel yang ada. Berdasarkan kondisi tersebut, perancangan ini difokuskan pada pengembangan interior hotel yang mengakomodasi aktivitas kerja dalam konteks MICE, khususnya pada aspek meeting, dengan pendekatan berbasis aktivitas.
Metode yang digunakan meliputi studi literatur, observasi lapangan, analisis preseden, serta identifikasi kebutuhan pengguna. Gaya klasik kontemporer diterapkan untukmembentuk suasana ruang yang profesional namun tetap hangat dan nyaman. Hasil perancangan menghasilkan ruang-ruang kerja seperti executive lounge, coworking area, dan ruang diskusi yang ditata untuk mendukung fleksibilitas, kenyamanan, serta pengalaman kerja yang representatif di dalam hotel.
Perancangan ini bertujuan untuk mengintegrasikan fungsi kerja ke dalam fasilitas hotel secara menyeluruh, melalui desain ruang yang adaptif terhadap kebutuhan pengguna, ergonomis, dan selaras secara visual. Desain ini diharapkan menjadi alternatif hotel bintang empat yang mampu menjawab tuntutan kerja masa kini secara fungsional maupun estetis.