Tuntutan terhadap transparansi dan akuntabilitas semakin meningkat sebagai respon berbagai kasus keuangan yang mengguncang kepercayaan masyarakat. Hal ini mendorong lahirnya standar internasional baru ISA 701 pada 2016 yang kemudian berlaku di Indonesia pada tahun 2021 sebagaimana yang diungkapkan dalam SA 701 mengenai kewajiban auditor untuk mengkomunikasikan komponen laporan keuangan yang dianggap paling relevan, serta area dengan tingkat risiko salah saji material yang lebih tinggi. Meskipun terdapat standarisasi laporan audit, penerapannya masih belum optimal di beberapa negara, memicu variasi signifikan dalam key audit matters yang memiliki format fleksibel. Tantangan ini menjadi semakin kompleks di negara berkembang, mengingat keterbatasan regulasi, mekanisme pengawasan, serta penerapan standar audit internasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh financial distress (altman Z-Score), litigation risk (leverage), firm complexity (kepemilikan entitas anak), serta variabel kontrol audit firm (big 4) terhadap key audit matters yang diproksikan dengan jumlah pengungkapan oleh auditor secara simultan dan parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2022 – 2023. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2022 – 2023. Populasi pada penelitian ini sebanyak 229 perusahaan dengan sampel yang dipilih sebanyak 183 perusahaan berdasarkan purposive sampling. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan teknik analisis regresi data panel yang diolah dengan menggunakan software Eviews 12. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan financial distress, litigation risk, dan firm complexity dengan variabel kontrol audit firm berpengaruh terhadap key audit matters. Secara parsial firm complexity berpengaruh positif terhadap key audit matters. Sedangkan financial distress, litigation risk, serta audit firm sebagai variabel kontrol tidak berpengaruh terhadap key audit matters. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi terkait penerapan key audit matters yang masih relatif terbatas di Indonesia, terutama dengan menyoroti karakteristik perusahaan dan pengungkapan risiko oleh auditor. Temuan ini juga diharapkan dapat memberikan pandangan baru bagi investor dalam mengevaluasi risiko.