Penelitian ini mengkaji pengaruh profitabilitas, ukuran dewan komisaris, dan kecukupan modal terhadap pengungkapan perbankan hijau, dengan menggunakan desain penelitian kuantitatif dan sampling purposif untuk mengidentifikasi observasi yang relevan. Penelitian ini melibatkan 31 sampel bank komersial konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2021-2023. Analisis regresi data panel diterapkan untuk menguji hubungan antara variabel-variabel tersebut, dengan model terbaik yang digunakan adalah model efek umum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas dan dewan komisaris memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap pengungkapan perbankan hijau. Berdasarkan teori pemangku kepentingan, profitabilitas yang tinggi menunjukkan kapasitas keuangan yang memadai, termasuk kemampuan untuk menyediakan pembiayaan bagi aktivitas yang mendukung praktik perbankan hijau. Demikian pula, proporsi dewan komisaris yang lebih besar dapat memberikan tekanan pada manajemen untuk mengungkap informasi keberlanjutan yang dibutuhkan oleh pemangku kepentingan. Para peneliti merekomendasikan penambahan variabel-variabel lain yang berpotensi mempengaruhi pengungkapan perbankan hijau.