Financial distress merupakan suatu kondisi dimana terjadinya penurunan kondisi keuangan perusahaan yang jika tidak ditangani maka dapat mencapai tahap kebangkrutan. Situasi ini ditandai dengan ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya. Kebangkrutan suatu perusahaan dapat diketahui melalui analisis laporan keuangan. Model perhitungan yang digunakan untuk menganalisis financial distress adalah dengan Altman Z-Score.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, sales growth, dan firm size terhadap financial distress. Data pada penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia dan website resmi perusahaan.
Metode pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi data panel yang diolah menggunakan software Eviews 13. Populasi yang digunakan adalah perusahaan sektor energi yang terdaftar di BEI pada tahun 2019-2023. Dalam penarikan sampel digunakan teknik purposive sampling dan didapatkan sebanyak 15 perusahaan sehingga total data observasi pada penelitian ini sebanyak 75.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, sales growth, dan firm size secara bersama-sama berpengaruh terhadap financial distress. Kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh terhadap financial distress, kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh terhadap financial distress, sales growth tidak memiliki pengaruh terhadap financial distress, dan firm size berpengaruh negatif terhadap financial distress.
Berdasakan hasil penelitian ini disarankan bagi penelitian selanjutnya untuk dapat menggunakan model perhitungan financial distress yang lebih beragam, serta menambahkan variabel lainnya untuk memperkaya kajian teoritis di bidang keuangan. Perusahaan diharapkan dapat mengelola risiko keuangan secara lebih efektif melalui optimalisasi peran pemegang saham institusional dan pengawasan terhadap kualitas pertumbuhan penjualan.