Perkembangan teknologi digital telah melahirkan berbagai inovasi dalam sistem keuangan global. Bitcoin sebagai mata uang digital pertama di cryptocurrency. Bitcoin dirancang untuk menciptakan sistem transaksi peer-to-peer yang aman, transparan, dan terdesentralisasi, tanpa keterlibatan lembaga keuangan. Bitcoin menawarkan karakteristik kelangkaan yang menyerupai emas, sehingga dianggap sebagai emas digital.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel makroekonomi terhadap return Bitcoin dengan menggunakan tiga indikator utama yaitu inflasi, suku bunga, dan Produk Domestik Bruto (PDB). Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang tidak konsisten terhadap pengaruh setiap variabel – variabel tersebut. Untuk memperdalam pemahaman teoretis, penelitian ini menggunakan signaling theory sebagai landasan bahwa informasi makroekonomi dapat menjadi sinyal penting bagi investor dalam menentukan strategi investasinya.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan menggunakan regresi linier berganda untuk menguji hubungan kausal antara variabel independen dan variabel dependen secara simultan dan parsial. Populasi dan sampel yang digunakan adalah data tahunan selama periode 2011 – 2024.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel inflasi, suku bunga, dan PDB secara bersama – sama berpengaruh simultan terhadap return Bitcoin. Variabel inflasi secara parsial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan, variabel suku bunga berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan, dan PDB berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan.
Bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk untuk memperluas ruang lingkup pemilihan variabel independen dengan memasukkan indikator global atau dari kebijakan internasional yang memungkinkan berpengaruh langsung terhadap return dari Bitcoin.