Kinerja keuangan perusahaan merupakan indikator penting untuk menilai efektivitas pengelolaan sumber daya dalam mencapai profitabilitas dan pertumbuhan jangka panjang. Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh kepemilikan manajerial, cash holding, dan growth opportunity terhadap kinerja keuangan perusahaan sektor infrastruktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2019–2023. Kinerja keuangan diukur menggunakan Return on Assets (ROA), yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola aset untuk menghasilkan laba.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara simultan dan parsial hubungan antara ketiga variabel independen terhadap kinerja keuangan. Ketiga variabel tersebut dipilih karena secara teoritis dan empiris memiliki potensi memengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan, baik dari sisi kepemilikan, manajemen likuiditas, maupun peluang ekspansi perusahaan.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode regresi data panel. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan tahunan 20 perusahaan sektor infrastruktur, dengan total 100 observasi selama lima tahun. Pengolahan data dilakukan menggunakan software EViews 12, dengan tahapan uji asumsi klasik, pemilihan model terbaik (Chow, Hausman, dan LM Test), dan pengujian hipotesis.Hasil analisis menunjukkan bahwa secara simultan, kepemilikan manajerial, cash holding, dan growth opportunity berpengaruh signifikan terhadap ROA. Secara parsial, kepemilikan manajerial dan growth opportunity berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan, sementara cash holding tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa keterlibatan manajemen sebagai pemilik saham dan potensi ekspansi aset lebih dominan dalam mendorong profitabilitas perusahaan dibandingkan dengan kebijakan penyimpanan kas.Implikasi dari hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya bagi perusahaan untuk menyeimbangkan struktur kepemilikan dan strategi pertumbuhan yang berorientasi pada efisiensi penggunaan aset. Penelitian ini juga memberikan masukan bagi investor untuk mempertimbangkan indikator kepemilikan manajerial dan prospek pertumbuhan dalam mengambil keputusan investasi. Selain itu, hasil ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya di sektor infrastruktur maupun sektor lainnya.
Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Kepemilikan Manajerial, Cash Holding, Growth Opportunity