Penempatan sistem visual monitoring berbasis kamera (CCTV) memegang peranan penting dalam meningkatkan keamanan dan efektivitas pemantauan aktivitas di lingkungan kampus, khususnya di area dengan lalu lintas tinggi dan aset penting. Penelitian ini berfokus pada evaluasi dan perancangan sistem pemantauan visual di Gedung Telkom University Landmark Tower (TULT), sebagai pusat aktivitas akademik dan administratif. Metodologi yang digunakan mengacu pada pendekatan Network Development Life Cycle (NDLC) hingga tahap simulation prototyping. Tahap awal meliputi analisis kebutuhan dan observasi kondisi penempatan CCTV eksisting, dilanjutkan dengan perancangan ulang berdasarkan cakupan visual area, serta simulasi menggunakan perangkat lunak SketchUp. Hasil observasi menunjukkan masih adanya kekurangan dalam cakupan kamera, terutama pada area kelas, laboratorium, ruang dosen, dan akses ke ruang-ruang penting seperti finance, sekretariat, meeting room, serta layanan akademik kemahasiswaan (LaaK). Hambatan visual seperti partisi, pilar, dan sudut kamera yang kurang strategis menyebabkan munculnya blind spot yang berpotensi mengurangi efektivitas sistem keamanan. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan dua pendekatan utama: reposisi kamera eksisting dan penambahan kamera pada titik strategis. Simulasi menunjukkan bahwa penempatan baru mampu meningkatkan cakupan visual secara signifikan dan mengurangi blind spot hingga titik minimal, bahkan menghilangkannya di beberapa area. Selain memperhatikan efektivitas pengawasan, rancangan juga mempertimbangkan efisiensi biaya dan etika privasi, terutama di ruang kerja dosen dan kantor. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan NDLC hingga tahap simulation protoyping dapat menghasilkan rancangan sistem visual monitoring yang optimal dan dapat dijadikan acuan implementasi pengawasan visual di lingkungan kampus maupun gedung institusi lain dengan struktur ruang serupa.
Kata kunci: Visual Monitoring, CCTV, Blind spot, NDLC, SketchUp.