Pasar modal berfungsi sebagai sarana investasi dan penggalangan dana jangka panjang. Salah satu faktor eksternal yang memengaruhi pergerakan pasar modal adalah peristiwa politik, seperti Pemilihan Umum Presiden (Pilpres). Peristiwa berskala nasional ini dinilai memiliki kandungan informasi yang dapat memicu reaksi pasar akibat meningkatnya ketidakpastian dan ekspektasi investor terhadap arah kebijakan pemerintahan baru. Indeks LQ45 dipilih sebagai objek penelitian karena terdiri atas saham-saham unggulan yang likuid dan sensitif terhadap dinamika pasar.
Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan abnormal return dan trading volume activity (TVA) sebelum dan sesudah Pilpres Indonesia 2024, serta menguji bentuk semi kuat hipotesis pasar efisien. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode event study. Jendela pengamatan mencakup 11 hari perdagangan, yaitu lima hari sebelum (t-5), hari peristiwa (t0), dan lima hari sesudah (t+5) Pilpres. Data berupa harga saham dan volume perdagangan diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI). Uji normalitas dilakukan terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan paired sample t-test atau Wilcoxon signedrank test sesuai distribusi data.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan pada rata-rata abnormal return sebelum dan sesudah Pilpres 2024. Namun, terdapat perbedaan signifikan pada TVA, yang mengindikasikan bahwa investor lebih merespons peristiwa politik melalui aktivitas transaksi dibanding penyesuaian ekspektasi return. Temuan ini dapat menjadi acuan bagi investor, akademisi, dan pembuat kebijakan dalam merumuskan strategi investasi dan menjaga stabilitas pasar modal saat terjadi peristiwa politik nasional.
Kata kunci: Abnormal Return, Trading Volume Activity, Event Study, Pilpres 2024, LQ45.