Transformasi digital membantu organisasi dalam merespons perubahan teknologi yang cepat serta kebutuhan pelanggan yang terus berkembang. Cloud computing mendukung transformasi ini melalui penyediaan skalabilitas, fleksibilitas, dan efisiensi. Namun, banyak perusahaan menghadapi tantangan tata kelola dalam mengelola adopsi cloud sambil tetap memastikan aspek keamanan, kepatuhan, dan keberlangsungan operasional. Penelitian ini mengusulkan sebuah model tata kelola cloud untuk SmartCo yang mengombinasikan praktik COBIT 2019 tradisional dengan pendekatan agile dari DevOps Focus Area. Model ini menerapkan prinsip ambidextrous IT governance guna mencapai keseimbangan antara inovasi dan pengendalian. Dengan menggunakan metode Design Science Research, data dikumpulkan melalui wawancara dengan para pakar serta dokumen internal perusahaan. Model yang diusulkan telah diselaraskan dengan regulasi nasional, termasuk PER-2/MBU/03/2023 dan Permen Kominfo No. 5/2021, dan diperkuat oleh literatur sebelumnya mengenai cloud computing dan tata kelola. Melalui kerangka kerja ini, tiga area fokus utama berhasil diidentifikasi, yaitu DSS04, DSS05, dan MEA01. Hasil analisis mengungkapkan sejumlah kesenjangan kritis, antara lain ketidakjelasan kepemilikan operasional cloud, keterbatasan dalam otomatisasi, serta kelemahan dalam pengendalian prosedural. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, serangkaian solusi yang terarah diusulkan, seperti klarifikasi peran dan tanggung jawab, serta penguatan mekanisme kepatuhan. Seluruh temuan diklasifikasikan ke dalam tiga aspek utama: people, process, and technology yang menjadi dasar bagi 9 rekomendasi perbaikan. Rekomendasi tersebut kemudian dievaluasi dan diprioritaskan menggunakan analisis Resource, Risk, and Value (RRV), yang menghasilkan peta jalan implementasi yang terstruktur. Upaya ini dapat meningkatkan skor kematangan kapabilitas rata-rata SmartCo dari 3,15 menjadi 3,51. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan keilmuan dengan memperluas penerapan ambidextrous governance ke dalam konteks lingkungan cloud, serta menawarkan panduan praktis bagi organisasi dalam menyelaraskan strategi cloud dengan tujuan bisnis sekaligus memenuhi ketentuan regulasi yang berlaku.