Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan tingkat kesadaran keamanan siber berdasarkan faktor demografi yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pengalaman penggunaan internet, dan pendapatan keluarga pada mahasiswa Universitas Telkom di Bandung. Peningkatan aktivitas digital di kalangan mahasiswa menuntut adanya pemahaman yang baik mengenai kesadaran terhadap keamanan siber. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik survei. Data diperoleh dari 397 responden dan dianalisis menggunakan regresi linear berganda melalui SPSS. Kesadaran keamanan siber diukur melalui tiga dimensi: pengelolaan password, perilaku aman, dan pengaruh sosial.
Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik survei. Data diperoleh dari 397 responden dan dianalisis menggunakan uji One-Way ANOVA melalui SPSS versi 25. Kesadaran keamanan siber diukur melalui tiga dimensi, yaitu pengelolaan password, perilaku aman, dan pengaruh sosial.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara deskriptif, seluruh dimensi kesadaran keamanan siber berada pada kategori sangat baik, dengan skor tertinggi pada dimensi pengelolaan password (94,63%). Uji ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada tingkat kesadaran keamanan siber berdasarkan jenis kelamin dan pengalaman penggunaan internet (sig. < 0,05), sedangkan usia dan pendapatan keluarga tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (sig. > 0,05). Temuan ini mengindikasikan bahwa faktor pengalaman digital dan perbedaan gender dapat memengaruhi tingkat kesadaran keamanan siber mahasiswa.