Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam perekonomian negara-negara ASEAN, namun kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) seringkali tidak sejalan dengan stabilitas indikator ekonomi makro. Faktor-faktor ekonomi makro seperti investasi langsung asing (FDI), pertumbuhan ekonomi, tabungan nasional bruto, perdagangan internasional, inflasi, dan kredit domestik diduga memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM. Namun demikian, pengaruh indikator tersebut bervariasi di masing-masing negara ASEAN, sehingga perlu dilakukan kajian yang lebih komprehensif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh indikator ekonomi makro terhadap kinerja UMKM di empat negara ASEAN (Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Thailand), serta secara spesifik mengidentifikasi pengaruh indikator tersebut di Indonesia. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan membandingkan hasil analisis antar negara untuk mengidentifikasi pola umum dan perbedaan kontekstual. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain kausal. Data yang digunakan merupakan data sekunder dalam bentuk data panel untuk periode tahun 2000 hingga 2023 dari Asian Development Bank (ADB), Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), World Bank, serta kementerian/lembaga resmi masing-masing negara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model regresi data panel untuk analisis komparatif antar negara ASEAN, dan regresi linier berganda khusus untuk Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam variabel ekonomi makro secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM baik di tingkat regional ASEAN maupun di Indonesia. Secara parsial, FDI berdampak negatif signifikan pada UMKM di Indonesia, namun tidak signifikan secara agregat ASEAN. Pertumbuhan ekonomi (PDB) konsisten menunjukkan pengaruh positif signifikan di kedua level. TNB berpengaruh positif signifikan secara regional ASEAN tetapi tidak signifikan di Indonesia. Perdagangan internasional secara agregat berdampak negatif signifikan pada UMKM ASEAN, namun tidak signifikan di Indonesia. Inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan. Kredit domestik menunjukkan pengaruh negatif signifikan secara regional ASEAN, namun positif signifikan di Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan literatur mengenai pengaruh indikator ekonomi makro terhadap UMKM, khususnya dalam konteks negara berkembang di Asia Tenggara. Temuan penelitian juga diharapkan mampu memberikan rekomendasi bagi pembuat kebijakan dalam merancang kebijakan ekonomi, serta bagi pelaku usaha UMKM dalam mengembangkan strategi bisnis yang lebih adaptif terhadap perubahan ekonomi makro. Penelitian selanjutnya disarankan memperluas cakupan negara dan menambahkan indikator ekonomi lain yang relevan untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif.
Kata Kunci: UMKM, indikator ekonomi makro, ASEAN, Indonesia