Pengembangan Elektroda Superkapasitor Berbasis Mangan Oksida dengan Bantuan Ekstrak Alga Coklat (Sargassum sp. ) dan Template Bahan Alami Berpori - Dalam bentuk buku karya ilmiah

NUR HIDAYAH AGUSTINA

Informasi Dasar

29 kali
25.04.3899
000
Karya Ilmiah - Skripsi (S1) - Reference

Penyimpanan energi yang tidak ramah lingkungan serta melimpahnya limbah biomassa seperti kulit buah dan alga coklat di pesisir Indonesia menjadi tantangan yang perlu diperhatikan. Pemanfaatan bahan alami sebagai sumber senyawa aktif dalam pembuatan elektroda superkapasitor telah menunjukkan potensi yang signifikan dalam beberapa penelitian terdahulu. Putri (2022) melaporkan bahwa elektroda berbasis kulit manggis menghasilkan kapasitansi spesifik sebesar 41,6 F/g, sedangkan Dhelipan et al. (2016) mencatat kapasitansi mencapai 275 F/g dari kulit jeruk. Penelitian oleh Sasongko (2023) juga menunjukkan bahwa alga coklat mampu menghasilkan kapasitansi sebesar 20,86 F/g. Utami (2020) melaporkan elektroda dari kulit pisang menghasilkan kapasitansi sebesar 43,1 F/g, dan Ajeng et al. (2020) melaporkan nilai 37,842 F/g dari elektroda jahe putih. Wibowo et al. (2020) menyatakan bahwa sari buah belimbing wuluh dapat menghasilkan tegangan melalui proses elektrokimia, namun pemanfaatannya dalam pengembangan elektroda superkapasitor belum banyak dilaporkan. Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan kapasitansi elektroda superkapasitor berbasis mangan melalui pemanfaatan bahan alami yang kaya bioaktif sebagai agen pembentuk pseudokapasitansi.
Solusi yang ditawarkan dalam penelitian ini mencakup sintesis elektroda superkapasitor berbasis MnOx dengan bantuan bahan alami seperti kulit jeruk, kulit pisang, kulit manggis, jahe putih, belimbing wuluh, dan alga coklat. Selain itu, digunakan binder Carboxymethyl Cellulose (CMC) untuk meningkatkan kestabilan struktur elektroda, serta dilakukan penambahan loofah sebagai media pembentuk pori alami. Penelitian ini tidak hanya berfokus pada karakterisasi morfologi dan kandungan unsur pada elektroda, tetapi juga mencakup pengujian elektrokimia meliputi Cyclic Voltammetry (CV) dan uji ketahanan (endurance) untuk mengevaluasi kinerja elektroda secara menyeluruh.
Hasil karakterisasi EDS terhadap distribusi unsur menunjukkan bahwa bioaktif dari alga coklat, belimbing wuluh, dan kulit pisang mengikat mangan di atas 20%, sedangkan jahe putih, kulit manggis, dan kulit jeruk berada di bawah 2%. Nilai kapasitansi elektroda dengan  TETA diperoleh sebesar 113,32 F/g untuk alga coklat, 11,58 F/g untuk belimbing wuluh, dan 8,97 F/g untuk kulit pisang. Penambahan binder CMC menghasilkan peningkatan kapasitansi yang signifikan, yaitu 420,18 F/g pada alga coklat, 108,15 F/g pada belimbing wuluh, dan 225,74 F/g pada kulit pisang. Variasi rasio juga memengaruhi performa, dengan rasio MnCl?+ekstrak:CMC = 1:9 menghasilkan kapasitansi tertinggi yaitu 420,45 F/g. Selain itu, variasi elektroda dengan loofah sebagai media berpori menunjukkan bahwa rasio alga coklat MnCl2+CMC:loofah = 1:5 menghasilkan nilai kapasitansi 215 F/g.
 

Subjek

Electronics - materials
 

Katalog

Pengembangan Elektroda Superkapasitor Berbasis Mangan Oksida dengan Bantuan Ekstrak Alga Coklat (Sargassum sp. ) dan Template Bahan Alami Berpori - Dalam bentuk buku karya ilmiah
 
xix, 104p.: il,; pdf file
Indonesia

Sirkulasi

Rp. 0
Rp. 0
Tidak

Pengarang

NUR HIDAYAH AGUSTINA
Perorangan
Indra Wahyudhin Fathona, Abrar
 

Penerbit

Universitas Telkom, S1 Teknik Fisika
Bandung
2025

Koleksi

Kompetensi

  • TFI4K3 - BIOKIMIA
  • TFH3D3 - FISIKA MATERIAL
  • TFI2E3 - FISIKA MODERN
  • TFI4M3 - KAPITA SELEKTA MATERIAL
  • TFI4J3 - NANOSAIN DAN NANOTEKNOLOGI

Download / Flippingbook

 

Ulasan

Belum ada ulasan yang diberikan
anda harus sign-in untuk memberikan ulasan ke katalog ini