Kerusuhan suporter pada sepak bola di Indonesia masih menjadi peristiwa yang mengerikan. Adanya penelitian ini untuk melihat bagaimana media kompas.com dan detikcom mengkonstruksi pemberitaan kerusuhan suporter yang disertai dengan penyerangan terhadap steward. Adapun untuk pemberitaannya, terbit pada periode 23 - 27 September 2024 dan dari masing-masing media diambil tiga sampel pemberitaan, sehingga dijumlahkan menjadi enam pemberitaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Dengan model analisis dari Robert N. Entman. Seleksi isu yang ditampilkan oleh kompas.com lebih kepada pengambilan isu yang berdasarkan kepada pernyataan-pernyataan para pihak terkait dalam hal ini seperti pihak kepolisian, PSSI, manajemen dan pemain persib bandung, serta isu kemanusian yang menjadikannya sebagai topik utama pemberitaannya. Sedangkan pada detikcom dalam pemberitaannya lebih menampilkan kepada isu orang yang membuat kerusuhan biasa disebut dengan pelaku, kerugian yang akan dirasakan oleh persib bandung, tanggapan dari perwakilan PT LIB, bagian bidang operasional dan ketua umum PSSI, Erck Thohir. Pada penonjolan aspek kompas.com lebih kepada rasa kemanusian dan kehati-hatian. Sedangkan detikcom menonjolkan kepada penggunaan kata yang lebih berani, dampak yang akan dirasakan klub atas adanya kerusuhan dan dampak kepada keberlangsungan gelaran kompetensi secara keseluruhan.
Kata Kunci: Analisis Bingkai, Robert N. Entman, Kerusuhan, Suporter, dan Steward.