Proyek pengadaan dan pemasangan Metro L3 Aggregation Platform X di PT XYZ mengalami keterlambatan penyelesaian yang berdampak terhadap deviasi progres proyek dan memerlukan perpanjangan waktu hingga dua kali. Selain itu, data s-curve juga menunjukkan bahwa penyimpangan signifikan terjadi terutama pada fase pengadaan dan pemasangan. Oleh sebab itu, tugas akhir ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dominan penyebab keterlambatan proyek serta merancang strategi mitigasi risiko agar permasalahan serupa dapat diminimalkan di masa mendatang. Penelitian ini menggunakan pendekatan House of Risk (HOR) untuk mengidentifikasi dan menentukan prioritas faktor risiko berdasarkan tingkat keparahan (severity) dan frekuensi kejadiannya (occurrence). Berdasarkan hasil perhitungan HOR dari nilai Aggregate Risk Potential (ARP) tertinggi, faktor risiko dominan berkaitan dengan aspek manusia, material, dan metode seperti terbatasnya ketersediaan tim mitra, koordinasi antar stakeholder yang kurang efektif, ketidaksesuaian dan keterlambatan pengadaan material, serta kurangnya perencanaan yang kurang efektif dalam segi penjadwalan. Selanjutnya, disusun strategi mitigasi risiko yang fokus pada faktor dominan tersebut, meliputi perbaikan dalam koordinasi tim, pengendalian pengadaan material, serta peningkatan efektivitas perencanaan dan penjadwalan proyek. Dengan adanya rancangan strategi mitigasi ini, diharapkan PT XYZ mampu mengurangi potensi keterlambatan proyek dan meningkatkan kinerja pelaksanaan proyek-proyek sejenis secara lebih efektif dan efisien di masa mendatang.
Kata kunci: keterlambatan proyek, house of risk, strategi mitigasi.