Siapa pun memiliki peluang untuk membangun personal branding melalui platform media sosial di era digital ini. Kecanggihan teknologi membuka ruang bagi individu untuk memperkenalkan dirinya secara luas, termasuk para influencer. Salah satu sosok yang berhasil membentuk personal branding di media sosial adalah Zhafira Aqyla, seorang productivity influencer yang aktif di TikTok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana respons followers terhadap personal branding yang dibentuk oleh Zhafira, dengan menggunakan 8 konsep utama personal branding dari Peter Montoya yang mencakup: Spesialisasi (The Law of Specialization), Kepemimpinan (The Law of Leadership), Kepribadian (The Law of Personality), Perbedaan (The Law of Distinctiveness),Visibilitas (The Law of Visibility), Kesatuan (The Law of Unity), Keteguhan (The Law of Persistence), dan Nama Baik (The Law of Goodwill). Respons followers dianalisis berdasarkan tiga aspek dalam model respons M. Chaffee, yaitu kognitif (pemahaman), afektif (perasaan), dan behavioral (tindakan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif desktiptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam kepada sejumlah followers aktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa personal branding Zhafira Aqyla mendapatkan tanggapan positif dari followers. Mereka mengapresiasi gaya penyampaian Zhafira yang informatif dan engaging, serta menganggap kontennya inspiratif dan relatable. Kejelasan pesan, konsistensi konten, dan ciri khas yang ditampilkan menjadi faktor penting dalam membentuk respons followers terhadap personal branding Zhafira.