Penelitian ini mengkaji fenomena tren mendaki gunung di kalangan Generasi Z, berfokus pada Komunitas Pendaki Cupu Jabar, dengan tujuan memahami motivasi, nilai, dan makna aktivitas ini. Menggunakan pendekatan fenomenologi dan teori Interaksi Simbolik George Herbert Mead, penelitian ini menganalisis bagaimana pendakian gunung tidak hanya menjadi rekreasi, tetapi juga sarana pembentukan identitas diri, pencarian makna hidup, dan ekspresi sosial. Generasi Z memanfaatkan media sosial untuk membentuk dan memperkuat identitas pendaki mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendakian dimaknai sebagai simbol kebebasan, pelarian dari tekanan digital, dan medium refleksi diri. Komunitas Pendaki Cupu Jabar berperan penting dalam membangun solidaritas, nilai, dan identitas kelompok. Komunikasi simbolik dan interaksi digital memediasi persepsi Generasi Z terhadap diri dan dunia sosial mereka. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk memperluas cakupan ke komunitas lain dan mengintegrasikan teori identitas diri secara lebih eksplisit. Komunitas diharapkan terus menanamkan nilai pelestarian lingkungan, dan Generasi Z didorong untuk menjadikan pendakian sebagai momen refleksi diri serta menumbuhkan kesadaran ekologis.