Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunikasi interpersonal antara mahasiswa yang tinggal diluar kota asal dan ibu single parent. Meningkatnya angka perceraian di Indonesia telah mengakibatkan banyak perempuan menjadi kepala rumah tangga, sehingga harus menjalankan peran ganda sebagai ibu dan ayah sekaligus. Dalam situasi ini, menjaga komunikasi dengan anak yang merantau menjadi tantangan tersendiri, terutama karena keterbatasan waktu, jarak geografis, dan beban emosional yang dihadapi ibu maupun anak. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan metode fenomenologi, dan melibatkan sepuluh informan utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal yang terbentuk sangat dipengaruhi oleh lima aspek utama yaitu keterbukaan, empati, sikap positif, dukungan, dan kesetaraan. Temuan juga menunjukkan variasi gaya komunikasi dari ibu maupun anak, mulai dari asertif hingga non-asertif dan agresif. Meskipun sebagian mahasiswa mampu menjalin komunikasi terbuka dan seimbang, sebagian lainnya mengalami hambatan emosional, jarak, dan tekanan psikologis yang mengganggu keefektifan komunikasi. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami dinamika keluarga single parent dan pentingnya strategi komunikasi yang adaptif.